Selasa, 18 Maret 2008

19 maret 2008

kekasihku musuhku
aku gak tau apa perasaanku terhadap kamu sekarang.
bagiku kamu bukan lagi calon suamiku, tapi musuh yang akan membuat aku dan anakku nanti menderita. kamu pilih keluargamu, ingin menyenangkan hati mereka, kamu takut orang-orang memandang kamu remeh, tapi kamu korbankan istri dan anakmu. kamu suruh istrimu bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup, sementara uangmu sendiri kamu berikan pada orang lain.
kamu gak peduli mau makan apa kami asal kamu bisa membantu orang lain, saudara-saudaramu, dan para penipu bajingan itu.
kamu pengen hatimu tenang dengan cepat membayar semua hutang-hutangmu pada mereka, hutang yang tercipta dari ulah penipu bangsat, yang dibawa oleh saudaramu sendiri, dan gak mau peduli apa yang akan terjadi sama anak dan istrimu.

oke, itu bukan anakmu, aku terlalu naif kalau kamu mau peduli sama dia. tapi aku gak akan biarkan anak-anak yang lain, yang tercipta dari buah cintaku sama kamu, yang seharusnya kita sayangi, kita perhatikan, kita pelihara dengan sebaiknya, yang seharusnya kita penuhi semua kebutuhannya.aku gak akan biarkan mereka lahir, hanya untuk merasakan apa itu kekurangan.

aku pengen punya anak dan membahagiakan mereka, karena itulah, saat ini bukan waktu yang tepat mereka hadir. sangat tidak tepat.

kamu cuma lelaki brengsek yang dulunya kupikir malaikat

Tidak ada komentar: